Program
Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI kembali menunjuk Jawa Timur sebagai salah satu
provinsi sasaran pelaksanaan program tersebut.
Serah
terima peserta Program Adem dari Kemendikbud kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur
(Diknas Jatim) ini dilakukan di Hotel Pulman, Surabaya, Selasa (24/6). Dirjen
Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud RI. Prof Achmad Jazidie menuturkan,
Jatim merupakan provinsi penerima program Adem Papua – Papua Barat terbanyak.
"Kalau tahun lalu sebanyak 145 siswa, kini bertambah menjadi 180
siswa," terangnya, Selasa (24/6).
Program
Adem ini, lanjut Jazidie, merupakan salah satu skema yang dilakukan
pemerintah (Kemendikbud RI) untuk meningkatkan pembangunan pendidikan di
Papua-Papua Barat. Secara nasional, Adem Papua-Papua Barat yang baru digelar
selama dua tahun ini akan diikuti oleh 500 siswa. Mereka ini adalah siswa yang
telah diseleksi berdasar aspek sosial ekonomi yang kurang beruntung, memiliki
kemampuan akademik mumpuni dan kondisi kesehatan yang baik.
Selanjutnya, dari seleksi tersebut barulah siswa didistribusikan ke enam provinsi di Indonesia. Diantaranya ialah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, Bali, Banten. "Kebetulan Jatim paling banyak mendapat kuotanya. Hampir 40 persen akan bersekolah di sini (Jatim)," kata Jazidie.
Dijelaskankannya, selain Adem Papua – Papua Barat, Kemendikbud juga memiliki program Adem untuk daerah tertinggal, termiskin dan terluar (3T). Adem 3T ini diikuti oleh 200 siswa dari Provinsi Sulawesi Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). "Berbeda dengan siswa Adem Papu-Papua Barat, peserta Adem 3T disekolahkan dalam provinsi setempat namun terletak di ibu kota provinsi," jelas Jazidie.
Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) TK, SD dan Pendidikan Khusus -Diknas Jatim, Drs. Nuryanto, MSi yang hadir dan secara langsung menerima ke 180 siswa Papua dan Papua Barat itu menuturkan kalau peserta Adem ini nantinya akan disebar ke 33 sekolah di enam daerah di Jatim.
Ke enam daerah tersebut diantaranya ialah Kota Kediri dilaksanakan enam sekolah, Kota Batu enam sekolah, Kota Malang 12 sekolah dan Kota Blitar tiga sekolah. Selain itu, Kabupaten Malang dilaksanakan dua sekolah dan Kabupaten Madiun empat sekolah. "Masing-masing sekolah telah berkomitmen untuk melaksanakan program Adem ini dengan sebaik-baiknya hingga tuntas selama tiga tahun," tuturnya.
Untuk bea siswa, masing-masing siswa ini akan diterima tiap siswa sebesar 1,2 juta per bulan. Beasiswa tersebut sudah termasuk biaya hidup sehari-hari siswa. "Mereka bisa tinggal di kos atau asrama yang sudah disediakan sekolah," tutur Nuryanto.
Nuryanto mengatakan sejauh ini telah berjalan dengan baik. Di tahun lalu (Adem Papua-Paua Barat) siswa secara keseluruhan dapat mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa hambatan berarti. Hanya saja, dari 145 siswa, ada satu yang pulang karena belum siap jauh dari orang tua.
"Semuanya naik kelas tahun ini, dan sekarang sudah duduk di bangku kelas XI. Ini berarti mereka sudah bisa mengikuti pembelajaran sama seperti para siswa lainnya," pungkasnya. @Jpluz
0 komentar:
Posting Komentar