Jawa
Timur canangkan bebas pasung. Pencanangan ini dilakukan Gubernur Jawa Timur H.
Soekarwo di Ponorogo, Jumat (20/6) lalu. Dipilihnya Ponorogo sebagai
tempat pencanangan, karena jumlah kasus pasung di kabupaten ini
merupakan tertinggi ketimbang daeah lain di di Jatim. Disini (Ponorogo),
jumlah penderitanya terdapat 109, dan sudah tertangani sebanyak 54 orang.
Untuk
diketahui, jumlah total penderita gangguan jiwa atau szikofrenia di Jatim
terdapat 764 orang. Di Ponorogo sendiri, jumlah penderitanya
mencapai 109 orang dengan yang sudah tertangani sebanyak 54 orang. Karena
saat pencananangan pemprov Jatim kembali menangani 30 orang untuk
dilakukan perawatan intensif di RSJ Menur Surabaya, total jadinya penderita
yang sudah tertangani di Ponorogo berjumlah 84 orang.
Untuk
mengoptimalkan program ini, Pakde Karwo-sapaan lekat Soekarwo, mengatakan,
peran Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) provinsi dan
kabupaten/kota harus ditingkatkan. Agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat Jatim dalam mengatasi penderita gangguan jiwa yang di pasung.
"Permasalahan
pasung sangat kompleks dan membutuhkan penanganan dan observasi bagi tiap
pemasungan yang ada. Karenanya penanganan lintas sektor mulai proses
penyembuhan penyakit sampai tahap rehabilitasi sangat
dibutuhkan,"ungkapnya.
Langkah-langkah
yang ditempuh Pemprov Jatim untuk mensukseskan program bebas pasung. Antara
lain dengan membentuk dan mengoptimalkan peran Puskesmas. Caranya dengan
menerima rujukan balik setiap penderita setelah dirawat di RSJ atau RS lainnya.
Selain
itu, dengan memberikan pelatihan dan peningkatan kemandirian bagi penderita
yang sudah dinyatakan sembuh."Pemerintah akan memberikan bantuan modal
usaha, ini adalah upaya kongkrit yang kami berikan. Tentu saja pemberdayaan
keluarga untuk bisa menerima mereka kembali sangat dibutuhkan, untuk memastikan
tidak terjadi pemasungan kembali,"jelas Pakde.
Pemerintah
juga akan memfasilitasi terbentuknya Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau
panti-panti sosial sebagai wadah rehabilitasi sosial mantan penderita gangguan
jiwa. UPT tersebut harus memiliki dukungan SDM yang handal, pembiayaan
makanan,pengobatan serta mengembalikan penderita gangguan jiwa ketengah
keluarga. "Dengan mengembalikan keluarga, mereka kita harapkan bisa
bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya. Ini penting karena merupakan
proses efektif menyembuhkan penderita secara menyeluruh," imbuhnya,
Acara
ini sempat berlangsung haru saat Pakde Karwo mengunjungi salah satu penderita
pasung bernama Soiman, yang akan dikirim ke RSJ Menur Surabaya. Pakde bahkan
rela turun tangan langsung demi menjemput dan mengantarkan Soiman hingga ke
dalam ambulan yang akan membawa penderita gangguan jiwa itu ke Surabaya.
"Semua keluarga harus menjaga Pak Soiman dengan baik, dan terus
berkomunikasi dengan dokter yang menanganinya. Kesembuhan Pak Soiman menjadi
tanggung jawab kita bersama," katanya.
Pakde
Karwo juga berdialog dengan salah seorang penderita gangguan jiwa yang sudah
dinyatakan sembuh secara medis. Dalam dialognya Pakde menanyakan apa
keinginannya setelah sembuh, dengan sederhana ia hanya menjawab baju dan ayam.
Dia tidak memilih kambing karena menurutnya itu yang sesuai dengan dirinya,
atau dalam bahasa jawanya disebu sinung. “Mulai sekarang kamu jangan pernah
bersedih lagi, dan yang rajin solat. Karena jika kamu rajin solat dan minta
sama yang diatas, semua keinginanmu akan terkabul,” pesan Pakde.
Direktur
RSJ Menur dr. Adi Wirachjanto, M.Kes mengungkapkan, seiring dengan target
pencanangan provinsi bebas pasung, RSJ Menur saat ini telah membuka 36 fasilitas
baru untuk layanan kesehatan jiwa maupun non jiwa. Terdiri dari 14 instalasi
dan 19 poliklinik. Dengan fasilitas tersebut di tahun 2012-2014, RSJ Menur
telah berhasil merawat dan membebaskan penderita gangguan jiwa terpasung
khususnya dari Pacitan dan Ponorogo.
"Di
tiga bulan terakhir pada 2014 ini RSJ Menur telah membebaskan 23 penderita
gangguan jiwa yang terpasung. Dari 67 penderita, 62 sudah ditangani dan
sebagian besar sudah dikembalikan ke masyarakat,” terangnya.@Jpluz
Foto
: Pakde Karwo didampingi Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo saat berdialog dengan
Sumanto, penderita gangguan jiwa yang sudah sembuh.
0 komentar:
Posting Komentar