Dongeng
eratkan hubungan emosional antara orang tua dan anak. Pernyataan ini
disampaikan Ketua TP PKK Prov. Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo M.Si saat membuka
Festival Dongeng Jawa Timur di Royal Plaza Jl. A. Yani 16-18 Surabaya, Kamis,
(26/6) lalu.
"Dengan
mendongeng orang tua akan mampu berinteraksi langsung dengan anak sehingga
terjadi hubungan kedekatan hati secara baik. Selain itu, dampak dari kedekatan
hubungan antara orang tua dan anak bisa membentuk budi pekerti yang baik
melalui pesan-pesan positif lewat cerita dongeng yang diceritakan,"
jelasnya.
Bude
Karwo sapaan akrabnya menegaskan, gerakan mendongeng bertujuan untuk mengajak
dan menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya membiasakan membaca buku kepada
anak menjelang tidur guna membentuk pondasi karakter, budi pekerti, daya nalar
dan kreatifitas, serta memperkuat ikatan batin antara orang tua dan anak.
"Ketika
orang tua mendongeng, pikiran anak akan berimajinasi kemana-mana menghubungkan
isi dongeng dengan khayalannya sendri. Ini menunjukkan jika imajinasi anak akan
lebih jauh dan luas dibandingkan gambaran kalimat dari orang tuanya,"terangnya.
Sementara
itu Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jatim A. Mudjib Afan
mengatakan, saat ini kebiasaan mendongeng kepada anak di masyarakat dari waktu
ke waktu mulai pudar karena pengaruh teknologi informasi yang begitu besar.
Baperpusip
Jatim menilai, bahwa mendongeng merupakan sarana untuk meningkatkan imajinasi
dan kecerdasan anak sekaligus memberikan pengenalan kepada tokoh-tokoh sejarah
dan dongeng agar anak memahami dan meneladani isi dari dongeng tersebut.
"Kami bekerja sama dengan PKK untuk lebih menggiatkan gerakan membacakan
buku pada anak menjelang tidur (mendongeng) karena PKK dalam tugas pokoknya
telah mendampingi masyarakat hingga ke daerah pelosok," imbuhnya.
Ke
depan, Baperpus dan Arsip akan menugaskan pustakawan untuk mengembangkan
imajinasi dengan menulis serial dongeng. Salah satunya, menulis tentang tokoh
daerah, sejarah daerah, tokoh dongeng.
Senada,
Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mendukung langkah yang dilakukan
oleh Pemprov Jatim ini. Menurutnya, gerakan ini akan secara otomatis
mengkampanyekan kembali membangun kedekatan antara orang tua dengan anak. Kasus
pelecehan seksual anak merupakan bukti kurangnya perhatian orang tua kepada
anak.
Kebiasaan
berdialog dan tanya jawab akan tercipta jika dari kecil sudah terbiasa di
dongengkan menjelang tidur, karena dengan dongeng anak akan mudah menjalin
komunikasi dengan orang tua, melalui tokoh dongeng, jalan cerita hingga arti
yang disampaikan.
Kak
Seto sapaan panggilannya menambahkan, mendongeng juga merupakan sarana efektif
menjalin dialog secara baik antara orang tua dan anak. Selain itu, manfaat
mendongeng dapat digunakan sebagai menjaring apirasi dan komunikasi antara anak
dan orang tua, menjaring aspek kelebihan anak, melatih kemampuan berbicara,
kreatifitas anak, perkembangan emosi serta perkembangan moral.
"Apa
yang dilakukan di Jatim ini, harus menjadi gerakan nasional yang didukung oleh
semua pihak. Kami akan membawa pesan ini kepada Presiden. Bahkan jika
dimungkinkan kegiatan ini bisa dicanangkan pada peringatan Hari Anak Nasional
yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2014," pungkasnya.@Jpluz
0 komentar:
Posting Komentar