Selasa, 08 Juli 2014

Dongeng Eratkan Hubungan Emosional Orang Tua dan Anak



Dongeng eratkan hubungan emosional antara orang tua dan anak. Pernyataan ini disampaikan Ketua TP PKK Prov. Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo M.Si saat membuka Festival Dongeng Jawa Timur di Royal Plaza Jl. A. Yani 16-18 Surabaya, Kamis, (26/6) lalu.

"Dengan mendongeng orang tua akan mampu berinteraksi langsung dengan anak sehingga terjadi hubungan kedekatan hati secara baik. Selain itu, dampak dari kedekatan hubungan antara orang tua dan anak bisa membentuk budi pekerti yang baik melalui pesan-pesan positif lewat cerita dongeng yang diceritakan," jelasnya.

Bude Karwo sapaan akrabnya menegaskan, gerakan mendongeng bertujuan untuk mengajak dan menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya membiasakan membaca buku kepada anak menjelang tidur guna membentuk pondasi karakter, budi pekerti, daya nalar dan kreatifitas, serta memperkuat ikatan batin antara orang tua dan anak.

"Ketika orang tua mendongeng, pikiran anak akan berimajinasi kemana-mana menghubungkan isi dongeng dengan khayalannya sendri. Ini menunjukkan jika imajinasi anak akan lebih jauh dan luas dibandingkan gambaran kalimat dari orang tuanya,"terangnya.

Sementara itu Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jatim A. Mudjib Afan mengatakan, saat ini kebiasaan mendongeng kepada anak di masyarakat dari waktu ke waktu mulai pudar karena pengaruh teknologi informasi yang begitu besar.

Baperpusip Jatim menilai, bahwa mendongeng merupakan sarana untuk meningkatkan imajinasi dan kecerdasan anak sekaligus memberikan pengenalan kepada tokoh-tokoh sejarah dan dongeng agar anak memahami dan meneladani isi dari dongeng tersebut. "Kami bekerja sama dengan PKK untuk lebih menggiatkan gerakan membacakan buku pada anak menjelang tidur (mendongeng) karena PKK dalam tugas pokoknya telah mendampingi masyarakat hingga ke daerah pelosok," imbuhnya.

Ke depan, Baperpus dan Arsip akan menugaskan pustakawan untuk mengembangkan imajinasi dengan menulis serial dongeng. Salah satunya, menulis tentang tokoh daerah, sejarah daerah, tokoh dongeng.

Senada, Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mendukung langkah yang dilakukan oleh Pemprov Jatim ini. Menurutnya, gerakan ini akan secara otomatis mengkampanyekan kembali membangun kedekatan antara orang tua dengan anak. Kasus pelecehan seksual anak merupakan bukti kurangnya perhatian orang tua kepada anak.

Kebiasaan berdialog dan tanya jawab akan tercipta jika dari kecil sudah terbiasa di dongengkan menjelang tidur, karena dengan dongeng anak akan mudah menjalin komunikasi dengan orang tua, melalui tokoh dongeng, jalan cerita hingga arti yang disampaikan.

Kak Seto sapaan panggilannya menambahkan, mendongeng juga merupakan sarana efektif menjalin dialog secara baik antara orang tua dan anak. Selain itu, manfaat mendongeng dapat digunakan sebagai menjaring apirasi dan komunikasi antara anak dan orang tua, menjaring aspek kelebihan anak, melatih kemampuan berbicara, kreatifitas anak, perkembangan emosi serta perkembangan moral. 

"Apa yang dilakukan di Jatim ini, harus menjadi gerakan nasional yang didukung oleh semua pihak. Kami akan membawa pesan ini kepada Presiden. Bahkan jika dimungkinkan kegiatan ini bisa dicanangkan pada peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2014," pungkasnya.@Jpluz

0 komentar:

Posting Komentar

Top Stories

Ad Space

Follow us on FaceBook

Send Quick Message

Nama

Email *

Pesan *

About

Flicker

Pages

Social

Find us on FB

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Search This Blog

Popular Posts

Video Of Day